“Bumi ini milik siapapun yang mau berhenti
sejenak dari rutinitas,melihat2 alam lalu meneruskan perjalanan”
WONDERFULL BAJAWA
Setelah berhasil ke Kelimutu,kakiku gatal kabelet traveling!Rasa Ruarrr
biasa yang menghinggap ketika aku di Puncak Kelimutu,dan Allah menunjukkan
kebesaranNYA,benar – benar membuatku penasaran dengan tempat tempat lainnya.Aku
mulai googling tempat2 destinasi yang must be visited,membaca blog blog
perjalanan,rasanya seolah aku ikut dalam tiap cerita perjalanan mereka.
Tanpa pusing2 dengan siapa aku harus menuju,selama masih di NTT aku punya
EB4137 MB si gagah Merah Hitam yang dengan sukacita menemani perjalananku,many
thanks “M’!
Ke Bajawa kitaaaa!Memilih jalur PANTURA, Maumere – Ende- Mbay –
Bajawa,lintas 4 kabupaten sekaligus euyyy,bokongku serasa triplex
sekaligus,heheheh
Tak ada bayangan jalur jalan,hanya bermodalkan GPS gadget dan GPS ramah
sepanjang jalan,laju Yamaha kami ok ok saja.
Jalan rusak parah
,mulus berliku,terjebak hujan,tak surutkan niat!Landscape
sepanjang perjalanan menjadi obat lelah yang mujarab.
Pantura |
Pantura |
Mataloko |
Sabana MBay |
Ende |
Manulalu Panorama |
Pertama terpukau dengan padang sabana MBAY,tampak kab baru kab Nagekeo dari
di dataran rendah,tak lupa jeprat jepret sejenak.8 jam perjalanan sembari
bercanda,tak terasa sampailah kami di Bajawa.Gunung INERIA kokoh
menjulang.
Sempat salah jalan ke Bena,namun ramahnya GPS kembali mengantar kami hingga ke puncak Bena,,melepas lelah di MANU LALU PANORAMA,di ketinggian sekian ribu meter,selayaknya gardu pandang,dari sisi ini kota Bajawa terlihat indah di lembah,dikeliling bukit2,kabut merayap perlahan,INDAH!Dinginnya menyejukkan hati,BAJAWA luar biasa bersahabat.Dilanjutkan ke KAMPUNG ADAT BENA,
pemukiman yang masih mempertahankan budaya dan kearifan lokal, batu batu zaman Paleolitikum atau apalah namanya di pelajaran Sejarah dulu.
Sempat salah jalan ke Bena,namun ramahnya GPS kembali mengantar kami hingga ke puncak Bena,,melepas lelah di MANU LALU PANORAMA,di ketinggian sekian ribu meter,selayaknya gardu pandang,dari sisi ini kota Bajawa terlihat indah di lembah,dikeliling bukit2,kabut merayap perlahan,INDAH!Dinginnya menyejukkan hati,BAJAWA luar biasa bersahabat.Dilanjutkan ke KAMPUNG ADAT BENA,
pemukiman yang masih mempertahankan budaya dan kearifan lokal, batu batu zaman Paleolitikum atau apalah namanya di pelajaran Sejarah dulu.
Semuanya masih terjaga dengan baik.Yang menarik,ada spanduk Taman Bacaan
Pelangi milik ka Nilla Tansil Peterson,perempuan muda idolaku,penuh
inspirasi,yang telah banyak sumbangsihnya mendistribusikan buku buku bagi anak2
di daerah pedalaman.Selalu ada pelajaran yang menyentuh dari setiap perjalan
baru,aku harus bisa melakukan banyak hal baik selagi bisa selayaknya dia!
Setelah puas menikmati alam BENA,kami menuju kota Bajawa,sholat di masjid
yang bersebelahan dengan gereja,tapi suasana religinya dapat banget,.Damaiiii,
Menginap di losmen sederhana milik Pak Haji yang tak asing bagi teman2 di
PA Bajawa,Alhamdulillah,losmen penuh pesan iman,disuguhkan teh hangat dn
penganan dari Ibu Haji,bercerita akan sederhananya Jogja,malam berlalu dan
letihpun hilang.
Beranjangsana ke Pengadilan Negeri Bajawa,dioleh2in Kopi Arabika Bajawa
oleh Ade Francis,adik semesterku di POLTEK NEGERI KUPANG dan jadi rekan
sepasukan pengelola anggaran di Pengadilan,dunia itu sempit yaaa...
Esok pagi,Subuh lebih awal dan kembali pulang sekalian singgah dirute2
jalur pulang,pilihan jatuh ke sumber air panas MANGGARUDA,SoA!Singgah sejenak
dan berfotoria di Mataloko,Seminari Tinggi Yoh.Berkmans.Kabut
pagi,.dinginn,namun suasananya begitu menyentuh segarnya jiwa,aroma kopi tajam
memikat diantara ramainya pasar pagi yang membelah jalan Mataloko.
I’m defenitelly come again,someday somehow..
Tiba di Boawae,kami melaju ke MANGGARUDA,.
dan Ya Allah,sungguh besar kuasaMU.Sumber air panas itu telihat begitu sejuk,
jernih di antara rerimbunan daun2 dan pohon2 yang terurus,batu2 indah tertimpa air panas,memucatkan warnanya terlihat seperti batu2 skalaktit.Jangan salahhhhh,indah dilihat tapi tidak untuk cebur2an jika tak ingin melepuh seluruh badan,hehehehe.
dan Ya Allah,sungguh besar kuasaMU.Sumber air panas itu telihat begitu sejuk,
jernih di antara rerimbunan daun2 dan pohon2 yang terurus,batu2 indah tertimpa air panas,memucatkan warnanya terlihat seperti batu2 skalaktit.Jangan salahhhhh,indah dilihat tapi tidak untuk cebur2an jika tak ingin melepuh seluruh badan,hehehehe.
Tak ada yang sia sia,lelah terbayar,perjalan pulang singgah sejenak di
musholah kecil di Ende.ada yang tertinggal jamnya di Musholah,hehehhe
Thakyou 4 d’nice trip,Bos!
Tarif
Losmen/kamar/malam : Rp.75.000,-
Tiket masuk
Manggaruda : Rp.20.000,-
Transport :Pastikan bensin
motor Anda full sebelum berpindah ke SPBU berikutnya,ok?!
#@ndRomeda#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar