Jumat, 26 Februari 2016

Kampung Tarung,Kampung Adat Megalitikum di Waikabubak _Sumba Barat


Adalah Usia nenek ini 90an tahun masih awet n gurat kecantikan masa mudanya terlihat jelas.Yg menarik bagiku adalah tato dikedua tangannya,ini simbol bahwa nenek ini hidup dijaman penjajahan Jepang.Tato ini dibuat dengan duri pohon jeruk yg tintanya dari asap pelita,di"tato"kan berfungsi untuk menjaga dirinya dari tentara Jepang.Jika tidak ditandai,maka perempuan2 pribumi waktu itu mau tidak mau akan jadi simpanan tentara Jepang,dan tato ini lambang bahwa perempuan2 Sumba sudah berstatus MENIKAH meskipun sbagian besar masih gadis.Mereka menyelamatkan diri dengan tato ditangan..

Menunggu Pasola tanggal 29 Feb 2016,saatnya mengisi waktu ronda ronda kota waikabubak.
Di tengah kota terdapat kampung adat megalitikum yang terletak diketinggian dengan dikelilingi pohon phon besar,selayaknya kampung Adat Bena BAJAWA.Menjadi berbeda,kampung TARUNG ada dan  melebur di sekitar pemukiman warga lainnya sedangkan Kampung Adat BENA BAjawa memilih hidu terisolir di sekian riu kaki dpl di pucak bukit menuju gunug INERIE.
Ada lagi yang menyolok yang cukup  mengusik adalah warga yang hidup di Kampung Tarung sebagian besar memiliki hewan ternak dibawah rumah panggung.
Tanpa bermaksud mengurangi keunikan tempat ini tapi  harus kuceirtakan bahwa diriku kurang bersimpati dengan lingkungan yang tak sehat karena pola makan dan berbaur dengan hewan peliharaan terlihat sangat tidak higienis.Sekedar informasi,diriku ke tempat ini saat musim hujan,tak bisa dielak kotoran kerbaupun ada ,babi babi berkeliaran,.jujur menjadi tak nyaman rasanya melangkah.Meski demikian dokumentasi tetap menajdi bagian yg penting dari perjalanan,mari masuk rumah adat.


Kerajinan tangan penghuni rumah adat dari tulang belulang pun bernilai seni,.kalung kalung dan gelang terlihat sangat unik,Khas Sumba.1 kalung dihargai 20 rb hingga 30 rb.
Tulang belulang kerbau,kuda.,babi.,kambing...hewan2 yg sudah disembeli saat upacara adat disimpan dirumah masing2 untuk mngingatkan mereka kepada siapa hrus membalas tanggungan adat hewan yg sudah pernah merela terima.






Waikabubak Rana Rene Go Green..









Minggu, 21 Februari 2016

My Quality weekend with Graceloo n new bajo boy "NABIL"

 PANTAI SGB LEWOLEBA - LEMBATA - NTT ~Medio 21 Februari 2016~


 Namanya NABIL,anak Bajo yang jadi teman baruku hari ini.
Anak psisir pantai di sekitaran SGB,dermaga kayu dekat pelabuhan Lewoleba.
Hari ini cerah, kembali mengulang schedule kemarin bersama kesayanganku Gracello,ke pantai lagi kami menuju.
Ternyata SBG nyaman untuk bersantairia,hujan tak kehujanan panas pun tak kepanasan.
NabiL,senyum yang ramah,menawarkan hasil pancingannya untuk dibakar bersama2 kami nikmati siang ini.Anak sekecil ini memiliki 4 orang adik,dia baru duduk di kelas 3 SD,hemmm sulit q bayangkan ribetnya Emaknya yah,..Semoga bisa sekolah tinggi yah Abang NabiL,.
Dari langkahnya,terlihat jelas semangatnya,.,caranya memperlakukan adik2nya sungguh dia sangat menyayangi mereka.
Senang berkenalan,.kita akan bertemu lagi diminggu minggu berikut untuk berbagi senyum,berbagi cerita.






Kamis, 18 Februari 2016

Yang selalu indah : BUKIT WAIJARANG - LEMBATA - NTT

 Selalu ada batas yang indah untuk dipandang.
Masih sibuk dengan kerjaan,jadwal yg masih padat merayap,yang bisa dilakukan untuk merefresh otak hanya sempatkan diri ke landscape2 terbaik Lembata.
15 menit waktu tempu dengan cerita jalan yang masih sama buruknya tapi selalu disuguhi dengan panorama yang selalu indah.
Kali ini kita coba ke puncak bukit yang bisa shoot Wolor Pas dari bukit tertinggi,.
Dan aku suka!





Peran INA WAE (Permpuan ADONARA) dalam tugas rumah tangga (PART 1)



Ketika Perempuan yang seharusnya menjadi tulang rusuk tetapi lebih banyak menjadi tulang punggung.#ADONARA#
Part 1 ~Peran dalam tugas rumah tangga~

Mengisi waktu luang hari ini,berawal dari postinganku di akun FB beberapa hari lalu “Ketika Perempuan yang seharusnya menajdi tulang rusuk tetapi lebih banyak menjadi tulang punggung.#ADONARA# ketika lelahku menghadirkan pernyataan itu begitu saja.
Ini bukan berarti aku mengeluh karena merasa menjadi tulang punggung,
Bukan tidak suka dengan adat tradisi budaya Adonara terkait hak dan kewajiban perempuan Adonara,saya akui budaya yang melekat membuat perempuan2 Adonara tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan hebat.
Tapi tak ada salahnya jika sedikit membaca cela yang muncul dari kebiasaan ini  yang berimbas pada diskriminasi hak hak perempuan dan seolah ada pembiaran bagi para pria untuk tidak melaksanakan kewajiban2nya.
Ada yang berkomentar,postingan facebookku itu seolah mengganggap bahwa “Ama Lake” (Pria Adonara) tidak bekerja,mereka seolah santai saja dan “Ina Wae” (Perempuan Adonara) yang sibuk bekerja untuk mereka.Tidak sepenuhnya demikian,.
Ada yang berkomentar,itulah hebatnya Perempuan Adonara..Yah mereka hebat!!Bagaimana tidak, mereka banyak mengambil alih pekerjaan Ama Lake, Mereka banyak menanggung beban adat yang luar biasa mencekik menurut saya dengan keadaan ekonomi yang pas pasan.Karena beban adat tidak melihat status sosial,kemampuan ekonomi,mereka lebih mengutamakan prestise dan gengsi sosial meski keseharian makan pun susah.
Ada yang berkomentar tulang rusuk atau tulang punggung sama kuatnya,karena dari keduanya tubuh tegak berdiri.Yapppp benar memang,.semua komentar benar adanya.
1 hal yang kembali mengusikku untuk lebih menulis lebih tentang postingan ini adalah cerita pagi ini.Menyapa senyum ramah Kakek tua pagi ini dalam perjalanan 200m dari kontrakan menuju kantor,beliau bergegas ke kebun.Dengan parang n cangkul dipundak kanannya,ditangannya menenteng karung dengan isi perbekalannya,Kakek yang sama yang sering kuamati setiap pulang kantor. Dia dengan seikat kayu bakar dipundaknya.Bahkan tubuh rentanya terlihat sudah kelelahan menanggung berat di pundaknya.
Pagi sore kutemui Bapa ini,kusadari ada yang berbeda darinya dibanding Ama Lake Adonara.
Jarang kutemui Ama Lake menjunjung kayu,jarang kudapati Ama Lake antrian air di tempat tadah air,jarang kutemui Ama Lake mencuci pakaian,jarang kulihat di masyarakatku Ama Lake mengambil bagian dalam tugas tugas rumah tangga,
Pria pria hebat yang kulihat sendiri bagaimana mereka memilah waktu antar jabatan n tugas dirumah adalah Nana Nana ku,.Dari merekalah semua ilmuku berasal,dari merekalah banyak pelajaran hidup kuambil.Karena mereka selalu berbeda dari orang2 kebanyakan.Karena mereka jiwa jiwa yang keras kepala,mendobrak kebiasaan melawan ketidakadilan,menjauh dari kemunafikan sekalipun kadang mereka ‘diasingkan’.
Nana ku yang dalam kapasitas karirnya dengan jabatan yang bagus,tak lantas membuatnya harus melepas tugas2 rumah kepada kami,.Pada prinsipnya makan sama makan,berarti bisa harus bisa memasak juga mencuci piring.Baju sama kotor tau pakai yah tau mencuci.
Dan itu membuat mereka terlihat lebih gentleman,pria pria penuh tanggungjawab.
Saya besar dengan didikan seperti itu,merasa benci dengan rumor rumor kampungan saat Ama Lake mencuci piring,timba air di tempat antri air umum,mencuci pakaian adalah mereka pria pria takut istri bila yang sudah menikah.
Sebagian dari Ama Lake ini bahkan tidak punya pekerjaan tetap,waktu mereka tak banyak tersita untuk suatu yang menghasilkan uang untuk keluarganya,tetapi seolah menjadi dosa besar jika mereka membantu menyelesaikan pekerjaan2 rumah.
Sedang,Ina Wae bahkan lelah mengurus rumah,masih ke kebun,tak jarang mengurus ternak,menjual hasil kebun ke pasar sekedar mencukupi kebutuhan sehari2,kebutuhan sekolah anak2nya,masih harus siap siaga dengan jadwal urusan adat yang hampir tiap hari ada dan terjadi dikampung.Dari urusan orang mati,orang kawin,tetangga hajatan,dan segala hal lainnya karena mereka terbiasa bergotong royong saling menopang mempertahankan tradisi yang dari segi ekonomi sangatlah tak menunjang keadaan mereka.
Masih harus berhutang kesana kemari,beras sekarung buat orang di wilayah lain adalah untuk dikonsumsi tapi di Adonara 40kg berasnya untuk urusan taling(saling balas membalas hantaran saat hajatan) sisanya hanya bisa dinikmati 10kg untuk perut sendiri.
Seiring berjalannya waktu,berharap semoga para Ama Lake bisa mengambil bagian dari pekerjaan rumah tangga Ina Wae,selayaknya Ina Wae yang sudah banyak mengerjakan pekerjaan2 yang seharusnya dilakukan Ama Lake.
Tak bisa kubayangkan apa jadinya jika Ina Wae yang juga adalah wanita karir dengan jam kerja yang lumayan padat masih harus bergumul dengan urusan rumah,dan Ama Lake hanya menjadi penonton n penikmat hasil lelah.
#Mari berbenah,untuk kehidupan yang lebih seimbang#

Senin, 15 Februari 2016

Ile Boleng vs Ile Ape,.

 Dua sudut pandang yang selalu menghadirkan pesona yang berbeda setiap harinya.
Fajar terbit dari balik Ile Ape dan kembali ke peraduan dari kaki gunung Ile Boleng.
Hari ini langit cerah,seperti banyak malaikat2 bergelantungan membawa kabar baik dari Sang Pencipta.
Semuanya berenergi,dan Aku suka!





Kamis, 04 Februari 2016

Entah..

Februari,.jangan pergi..
tetaplah disini,.
Kita menari bersama hujan..

Rabu, 03 Februari 2016

Hidup tak hanya tentang jodoh,semua ada waktunya..

Ketahui Empat Hikmah Jika Belum Bertemu Jodoh

Setiap manusia pasti menginginkan hidup bersama dengan jodohnya. Membesarkan anak-anak berdua, menjalani masa-masa menuju tua, dan berharap hanya ajal yang sanggup memisahkan.

Mendapatkan jodoh tidak semudah cerita cinta dalam film. Ada fase menunggu yang harus dilalui dan terkadang membuat jenuh. Pertanyaan ‘kapan nikah’ menjadi momok menakutkan saat bertemu dengan orang lain.

Namun manusia tidak kuasa menjawab, mengingat jodoh menjadi kewenangan Allah. Tapi jangan berkecil hati, selalu ada hikmah dari setiap ujian yang diberikan Allah atas lamanya jodoh ini. Berikut hikmah Allah belum mempertemukan dengan jodoh.

1. Ujian Naik Kelas
Belum bertemu jodoh merupakan sebuah ujian. Ujian untuk menghadapi orang-orang yang kerap bertanya mengapa belum menikah. Tidak hanya kepada diri seseorang yang belum menikah saja, namun hal yang juga akan dihadapi oleh orang tua dan keluarga yang lain.

Terkadang pertanyaan-pertanyaan tersebut terasa menyudutkan diri dan keluarga. Padahal mereka yang bertanya tidak mengetahui bagaimana usaha mereka dan keluarganya menemukan jodoh. Mereka yang bertanya juga tidak pernah mengetahui begitu banyak doa yang sudah mereka munajatkan agar dipermudah dalam mendapatkan jodohnya.

Namun jodoh yang diharapkan tidak kunjung datang. Pasalnya penentu datangnya jodoh bukan diri sendiri, melainkan Allah SWT. Seseorang tidak akan kuasa meminta jodoh untuk datang, karena jika belum waktunya, orang yang diharapkan tidak akan datang.

Di sinilah manusia diujia untuk naik tingkat ke kelas yang lebih tinggi. Allah hanya akan menguji kaum yang disenanginya. Jika mereka bersabar, maka besar lah nikmat Allah kepadanya.

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi).

2. Diberi Waktu untuk Memantaskan Diri
Mendapatkan jodoh yang baik tentu menjadi harapan setiap orang. Mereka diharapkan bisa dengan totalitas menjalani hidup dengan kita dan berlaku baik dan setia. Namun, jodoh itu ibarat cermin. Siapa yang menjadi jodoh kita adalah cerminan dari kita. Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Alquran yang artinya:

“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26).

Jika saat ini belum didekatkan jodoh, cobalah introspeksi diri. Apakah tindakan dan perbuatan kita sudah baik atau tidak? Jika kita masih banyak menyimpang dari ajaran Allah, maka ada baiknya memperbaiki diri. Karena kabar baiknya, Allah mengizinkan kita berbenah menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga jodoh yang akan datang juga sama nilainya dengan kita.

Bisa saja Allah mendatangkan jodoh pada saat ini, namun nilai kita masih tidak cukup untuk mendatangkan jodoh yang baik, sehingga mereka yang datang adalah mereka dengan kualitas rendah.

3. Diberi Waktu Membahagiakan Orang-orang Tersayang
Seperti diketahui, ketika sudah menikah, maka tanggungjawab lebih besar adalah untuk suami atau istri. Perhatian kepada keluarga otomatis berkurang ketika sudah menikah. Untuk itu, jika saat ini belum dipertemukan jodoh, berprasangka baik saja. Mungkin ada orangtua yang masih begitu membutuhkan kita, atau ada adik-adik yang harus diselesaikan sekolah dan kuliahnya. Dengan begitu, menunggu tentu tidak akan menjadi waktu yang sia-sia. Karena memberi dan membahagiakan mereka bernilai ibadah dan sedekah.

4. Apa yang Diterima Saat Ini adalah yang Terbaik Pilihan Allah
Belum dipertemukan jodoh mungkin menjadi hal yang cukup menyakitkan. Bahkan diantaranya sering menggerutu dengan kondisi tersebut. Namun siapa yang paling tahu hal yang terbaik suatu barang? Tentu saja penciptanya bukan? Sama dengan manusia, yang paling tahu hal yang terbaik dari manusia tentu saja Allah SWT sebagai sang pencipta.

“Boleh jadi kamu rnencintai sesuatu padahal sesuatu itu amat buruk bagimu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Kamu tidak menge¬tahui sedangkan Allah Maha Mengetahui” (QS. 2:216).

Sehingga jika saat ini masih belum dipertemukan jodoh, ada baiknya tetap berprasangka baik dengan Allah SWT. Dia tentu paling tahu dengan kebaikan kita dan tidak akan menyengsarakan hamba-Nya sendiri, di luar kemampuan hamba tersebut.

Bagi yang sudah dipertemukan jodoh, atau yang melihat orang lain belum berjodoh sebaiknya tidak menyudutkan. Memang, kita hanya tahu mereka belum menikah sehingga kita berhak bertanya mengapa mereka belum menikah. Kita tidak tahu mereka sedang memperjuangkan sesuatu, dan yang kita lupa jodoh adalah misteri yang ditulis sendiri oleh Allah, sehingga mereka tidak kuasa mendatangkan jodohnya sendiri.

Selasa, 02 Februari 2016

Mari mengenal negeri kita,Negeri Matahari Terbit,.Lewo Tadon Adonara,

Triple Delapan: Asal Usul Adonara: SEJARAH ADONARA                                     Gunung Boleng di Pulau Adonara      Adonara adalah sebuah pulau kecil yang...