TENGKUSIWA
Wonderfull Waterfall from Ruteng
Destinasi wisata
favoritku adalah air terjun.
Itu sebab diriku
sangat bersemangat ketika melihat TENGKUSIWA di posting di FB bahkan oleh
Kraeng yang tidak kukenal sama sekali.
Berawal dari Pemilik
akun FB Om Arka Dewa membagikan postingan Kreang Geri Vitalis tentang tempat
wisata baru yang spektakuler di Manggarai, menurutku dan memang sungguh
Spektakuler!!!!
Aku memberanikan
diri menghubung mereka,pertama karena tekatku benar2 kuat bahwa aku harus
sampai disini, dan yang kedua terbaca dari postingan2 Kraeng Gerri bahwa mereka
juga sangat excited saat orang lain tau ada wisata baru di bumi Manggarai
kesayangan mereka.
That’s why i’m
not affraid and just contact him to schedule my trip.
Perjalanan ke
TENGKU SIWA yang treletak di Desa Sambor,Kec. Reok Barat Kab Manggarai lumayan
jauh.
Dari Ruteng kota
menuju Reo dengan waktu tempuh kuranglebih 3 jam sambil menikmati terasering
sepanjang jalan,.jalan sempit yang membelah puncak puncak bukit gunung,dan
turun ke lembah,desepanjang jawaln terdapat papan warning “AWAS,BAHAYA
LONGSOR!”
Namun 1 meter
dari papan itu ada rumah rumah warga,tebing tebing yang bisa sewaktu2 luruh isi
tanahnya ketika hujan turun dengan derasnya.
Ruteng Reo
INDAH!!
Taukah kamu,aku
sudah membelah jalan Palopo Tarojo,Malino Lembana,Dieng,Tengger Bromo,Sumba
dari timur ke Barat,Pulau Timor namun semuanya terkalahkan nyaliku oleh Ruteng
Reo!
Kabut berarak
datang dan pergi,perjalanan yang sungguh menyenangkan.
Sawah sawah hijau
menguning bahkan menua,bunga kemiri bermekaran menutup kekejaman bibir jurang
yang sewaktu waktu menelan nyawa jika tak berhati hati.
Wallahuallam.
Dari Reo menuju
rumah Kraeng Gerri,diterima dengan sukacita serasa keluarga sendiri,bermalam di
Reo dan esok paginya melanjutkan perjalanan ke Reok Barat melewati jalur2
sempit yang diapiti jurang jurang sepanjang jalan,.Desa ToE,Pagong,Nggalak,2
jam perjalanan melewati jalur utara Ruteng Labuan akhirnya sampai dihutan
tempat parkir kendaraan,dan selanjutnya berjalan kaki melewati kebun2,menuruni
tebing,sempat melewati kali yang airnya cukup deras..
Benar benar
destinasi perawan,kami kloter ke 3 yg menyambangi air terjun terbaik ini.
Kakiku sayang
kakiku malang,meskipun sudah tak sesehat dulu namun ia tetap menopangku
mengimbangi kuat nya hasratku akan tempat yg ingin kugapai.
Menuruni tebing
tanpa akses jalan,tanah licin sehabis hujan,SUMPAHHHH sangat melelahkan namun
perlahan gemericik air terdengar,tampak riak warna putih begitu indah jatuh
dari atas ketinggian sekitar 75m,selamat membayangkan pemirsa,aku bahkan
terguling2 dan lupa bahwa celanakuku penuh lumpur.
TENGKUSIWA
Sungguh GAGAH!
YA Allahu
Rabbi,Terimakasih atas semua kebaikan n cinta kasih yang Engkau siapkan untuk
emngantaku hingga tempat ini.
Tak ada kata,.
Merindng,
Hanya ada decak
kagum,
Haruku memaksa
bulir bulir kecil berlinang dari kelopak mataku,
How Lucky I’M..Thanks God!Many Thanks..
TENGKU SIWA
menurut cerita rakyatnya bermula dari seorang pemuda tampan yang diperebutkan
banyak gadis gadis.
IA tak memilih
satupun dari mereka namu memilih mengakahiri hidupnya di tempat ini,di TENGKU
SIWA..
Sungguh,cintaku
pada air terjun semakin membuatku terjatuh dalam hasrat jalan2ku,.
Hentakan air
menghantam bebatuan,.tenang2 menghanyutkan,.aku suka Air!!!
Terimakasih
Kraeng Geri,KA Ricki Kurniawan n saudara Solor yg jdi anak rantau di
Ruteng,Terimakasih atas tangguhnya kuda kuda mereka,meski sempat terganggung
dengan lumpur yang menempel pada ban ban motor namun pada akhirya,semuanya
PUAS!!
No Pain No Gain,haaa?
Lelahku
hilang,sepatu basah yg membungkus kakiku yang bisa saja sedang berteriak minta
tolong tak lagi kurasa,hilang semuaaanya!
Pulang ke Ruteng
melewati jalur Pantura,menyusuri gereja gereja tua,kuburan umat katolik pertama
di Gua Maria Paralando,Desa Piso,banyak lagi desa desa yg terlupakan,sekali
merengkuh dayung 2 3 pulau terlampaui,aku melintasi timur hingga barata utara
tembus selatan Manggarai Raya,Trmksih Kraeng Gerri.
Tiba di Ruteng
pukul 07 malam,disambut wajah penuh keheranan Abang security KPPNJJ
Allah Maha
Baik,Sungguh Baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar