Sabtu, 05 Maret 2016

Sebuah perjalan ibarat perkawinan,salah besar jika kau pikir kau bisa mengendalikannya! _TripSUMBA_

 Titleku sudah seperti orang yang menikah saja,hehehhe,...Aku belum memutuskan untuk melkukannya karena Allah Maha Tahu kapan waktu yang tepat untukku.Tapi aku,yakin jika sudah terjun kedalamnya banyak hal yang sudah tak mungkin bisa dikendalikan seenak mauku.Dan aku masih menikmati kesendirianku.
Dear diary,entah kenapa Sumba masuk dalam daftar trip tahun 2016 dan di urutan pertamaku.Waktu itu belum ada bayangan budget,jarak tempuh n waktu tempuh serta karakteristik orang2 di Sumba.
Niatku diijabah Allah,adikku Kriboku ditugaskan ke BPN waikabubak Sumba Barat,memantakan niatku untuk meluncur kesana.Tentunya semua destinasi wisata unggulan sudah kumasukan dalam daftar utama.
Dapat ijin dari YM KPN Lembata,tgl  25 Februari jam 5 sore berlayar menuju Kupang.Ijinnya seh sampe tanggal 29 karena taganggal 1 maret harus sudha stay dikantor.Itu ekspektasinya,realisasinya,..disesuaikan dengan Force Mayore :):).Dan itu diluar kendaliku,choyyy!.
Terlambat dengan Wings pagi jam,beralih ke NAms jam 11 menuju Bandara Umbu Mehang Kunda,Sumba Timur.Dijemput Kaka Rahma Nia yang bertugas di Pengadilan Agama Waingapu,teman seangkatan prajabku di Bogor 5 tahun lalu.Kehangatan yang tak berubah,sejenak berbagi kisah suka duka bendahara,singgah di warung Padang makan siang,dan dijemput Travel langganan Ka Nia ke Waikabubak.
4 jam perjalanan seperti berlalu tak terasa.Sepanjang jalan bukit mempesona,Ya Allah WAIRINDING,TARIMBANG,.Kau tauuuu Allah begitu menganakemaskan Sumba dengan lukisan agungNYA.
Tiba di Waikabubak sudah gelap. Oiya,kali ini travelmateku Emma Giri juga berani ambil resiko ke Sumba,dia dari Bali..dia bahkan sampai mendahuluiku.Maklum tiket Kupang Tambolaka 4 x harga tiket Kupang Waingapu jadi aku memilih Waingapu.
Malamnya bertemu2 teman2 adikku yang sedianya akan bersama kami keliling Sumba,mengatur rental mobil,jadwal jalan2,.karena keesokannya Jumad masih hari kerja maka aku hanya berkeliling ke Kampung Tarung,Waekeloh Sawah,dan Air Tejun Lokomboro (Sayangnya ditutup untuk umum) padahal kami sudah jauh2 sampai di lokasi.Demi keamanan dan kenyamanan.
Yang membuatku bergidik adalah,wajah2 pria prianya seperti lia menatap wajah asing meskipun kata Adikku memang seperti itulah orang Sumba.di sepanjang jalan kuda,babi,anjing,bahkan kerbau bebas berkeliaran menutupi badan jalan.Buat teman2 yang Muslim jika hendak ke Kampung Tarung,saya ingatkan bahwa disini penduduknya hidup menyatu dengan hewan2nya.Jika mrasa risih atau tidak terbiasa sebaiknya dipertimbangkan terlebih dahulu.
Sepanjang jalan selalu ada kuburan batu,dan rumah rumah tradisional pun ruma rumah permanen yang beratapkan seperti rumah adat.
Hari Sabtu pagi berlima Emma,adikku,Ka Carlos,dan Ka Meme kami menuju Kodi,Sumba Barat Daya.Rutenya Pasola Kodi,Kampung Adat Ratenggaro,Danau Weekuri,dan Pantai Mandorak.
Makan siang soto kambing di Waitabula.Sekembalinya dari sana,banyak cerita lucu,celana robek,disengat tawon,Emma muntah muntah,alergi panas badannya memerah seperti kepiting rebus,kakinya kejepit pintu mobil dan Tripod ketinggalan entah di Pantai Mandorak atau di Danau Weekuri.
Lucuuuuuu!
Hari  Minggu ke Air Terjun Lapopu,berempat ade Vina,Kribo,dan Emma sekampung dang Matic:).Hujan angin kami tak hiraukan.
Senin subuh subuh sudah bergerak menuju Wanukaka biar bisa leluasa dibarisan depan lapangan menonton Pasola.Karena berujung rusuh,alhasil taki bisa balik Ke Waikabubak siang,rencananya sore langsung travel ke waingapu.
Apa mau dikata hujan lebat,jalanan banjir,dan Seninpun masih di Waikabubak.
Karena travel ke waingapu selalu agak siang sementara pesawat yang kukejar adalah jam 11,jadinya aku memilih jalur Waikabubak Kupang di jam 3 sore dan sampai Kupang jam 4.Berharap bisa mengejar feri Ile Boleng di jam 5 sayang seribu sayang hujan deras tak terkira dikota Kupang dan aku tak mau mengambil resiko basah apalagi ada tititpan laptop baru ponakanku.
Berharap bisa terbang Rabu dengan Wings ke Larantka ternya full seat danakhirnya Kamis malam pukul 3 Subuh dini hari baru berlayar dari Kupang menuju Lembata,tiba jam 12 siang.
Terimakasih Ya Allah,sekalipun sebagian orang mungkin tak suka dengan  kegillanku yang terkadang menyita waktu kerjaku tapi Alhamdulillah sejauh ini aku selalu berusaha untuk tidak melalaikan tanggung jwab pekerjaanku.
Tekor dobel,cape tak semua terbayar.Uang bukan segalanya.
Semakin banyak perjalan yang kulalui aku semakin merasa diriku kaya dengan setiap hal baru yang kutemui .
HOW LUCKY I"M


 NB : Tiket Veri LBT ->Kpang  Rp.90.000,-
          Nams  Kpang ->Waingapu Rp. 345.000,-
         Travel Waingapu -> WKB   Rp.80.000,-
         Rental mobil       -> Rp.400.000/hari + bensin Rp.150.000,- (Patungan dengan Emma)
          Garuda WKB ->Kupang  Rp.670.000,-
         Umsini   Kupang -> Lembata Rp.170.000,-
Diluar uang makan,.
Uang bisa dicari tapi kesempatan berbahagia jika ingin dilakukan,LAKUKANLAH! Jangan menunggu kapan ada waktu,kapan ada uang,..karena ada niat ada jalan !Hargai diri dengan pantas,jangan habiskan waktu hanya dengan rutinitas harian yang monoton dan membiarkan BRI dengan bangga memotong gaji di awal bulan,..hahhhahahahhaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar