Dari Watotena
menuju Pasir Merah Boleng disaat matahari sedang gagah gagahnya pamer kejayaan
tuh rasanya luar BINASA seketika kulit,.hahhaha
Tanggung!
Waktu
terbatas,dan harus bisa mengisinya dengan cermat.Panas tak terkira tapi hanya
saat seperti ini air laut sedang surut yang berimbas pasir merahnya luas dan
leluasa diantara bebatuan.
Parkir motor di
perkampungan,berjalan kaki kurang lenih 30 menit menuju pantai,jalanan
terjal,bebatuan cadas,.rumput ilalang menguning,bayangkan teriknya..dalam
hatiku bahkan Ile Bolengpun berteriak minta tolong karena kepanasan,heheheh
Sekalipun
demikian,maju terus langkah pasti.
Tak sia –
sia,.pantai berpasir merah bata,dengan batu2 hitam mengkilat,tak seberapa lebar
pantainya dengan Watotena,tapi cukup untuk 2 keseblasan bola kaki bermain bola
pantai disini ini sudah lebih dari cukup.
Semoga di kali
berikut kunjunganku,para nelayan Boleng sudah bisa melihat peluang wisata ini
dan menyewakan perahunya dari dermaga Boleng ke Pantai berpasir Merah
ini,.sayang jika punya potensi wilayah yang cantik tanpa mempercantik isi
dimpet kan?
Kuburan Raja
Boleng di dermaga Boleng tak kalah menarik untuk jadi objek foto.
Sepanjang
perjalanan yg pastinya sangat tak nyaman jika Anada bersendal jepit ketika tak
berwisata,.jalurnya jalur tracking,Pemirsaaa!
Gunakan sepatu
tracking,.jaket,.masker pastinya,.
Sekedar
catatn,aku bahkan radang trnggorokan,mimisanpun bersambung karena panasnya 3
hri keliling Adonara dengan segala persiapan keRempongAnku,..
Over
all,.everything is fun!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar