Selasa, 17 Februari 2015

Negerinya Orang Mati yang hidup,.Tetaplah Lestari TANAH TORAJA #Kuburan Batu LONDA#



 Saya menuju ke arah utara tepatnya ke Rantepao. Sesaat saya turun dari motor, seorang pria langsung menghampiri saya menawarkan jasa untuk mengantar dan menyewakan lampu petromak. Awalnya saya ragu apakah saya cukup berani masuk ke dalam gua yang di dalamnya banyak tumpukan peti jenazah. Namun pada akhirnya saya memberanikan diri untuk masuk dan menyewa jasa pemandu serta lampu petromak dengan harga Rp.30.000,-Untuk mencapai area pemakaman, saya harus berjalan melalui tanah luas hijau yang dikelilingi bukit, tipikal pemandangan di Toraja.
Pemakaman di Londa berupa tebing yang di bawahnya ada dua gua. Di luar gua sudah tampak banyak peti jenazah yang sudah tua yang disusun di tebing dengan penyangga rangka kayu. Di sana juga terdapat sederet tau-tau.  Bahkan ada peti jenazah yang terletak di atas batu setinggi pinggang.
Dengan meningkatkan keberanian sampai titik tertinggi, akhirnya saya melangkah masuk ke dalam gua didampingi oleh pemandu yang memegangi lampu petromak dan juga Ka Otto, o iya Ka Otto itu teman di Pengadilan Negeri Makale yang ditugaskan YM Bapa W Duka untuk mengantar saya berkeli2ng Toraja hari ini. Banyak peti jenazah yang diletakkan di atas batu di dalam gua. Saya juga melihat peti jenazah yang di dekatnya terdapat tumpukan pakaian. Menurut sang pemandu, semua barang milik jenazah juga dibawa ke makam. Saya juga melihat dua tengkorak yang menurut pemandu itu adalah tengkorak sepasang kekasih.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar