Senin, 19 Agustus 2013

Aku dan "Kwatek"ku (Harusnya belum pake embel embel KU karena Bengan Tokan yang baik hati belum tentu nyerahin segenap sarung kebngagaannya padaku yang bahkan tak mengerti apa sarung yang kukenakan juga makna yang tersirat dari sarung2nya),.hahhahhaha,..


KWATEK....
Pada gambar #left# medio Mei 2010,kukenakan untuk ritual "ore",..makan bersama dengan moyangku Penaten Ola,..

#Kanan# Juli 2013,.prosesi antar Bala Raran dari wafatnya Nene Besar..











Belakangan ku sadari ada magis naluriah yang menguatkan eksistensiku selayaknya kebarek Adonara saat  kukenakan sarung2 itu,..
Dulu,...saat aku masih kecil,.Ibuku selalu menceritakan setiap asal usul sarung sarungnya juga makna yang tersirat,..Bahwa setiap garis tenunan itu melambangkan status sosial sang pemilik,nih terkait sarung sarung Ema warisan Nene ku Boi Duli,..
Tak terbilang isi lemari emaku dengan sarung sarung warisannya,.yeah karena dialah putri tunggal dari Boi Duli,.anak semata wayangnya moyang Lebu RAya,nama yang sekarang begitu merakyat,dan melekat erat pada banyak darah yg mengari di jiwa jiwa baru,..
Bangga,..akulah darah di generasi termuda sang Lebu Raya,.
Malang tak dapat ditolak,.seiring beralan waktu,.isi lemari Ema berkurang satu per satu karena himpitan biaya sekolah kami,.juga tuntutan adat yang mengharuskannya demikian,.
Waktu itu,..ku tak mengerti gurat kecemasan di wajahnya,.dia sedih karena dia cemas jika saatnya tiba,.tak ada lagi peninggalan Nene Boi Duli yang bisa diberikan kepada kami,anak2 perempuannya,.
aku bahkan dengan gebleknya mengatakan,.sudahlah Ema,.tak usah risau,.besok2 kami takan hidup dengan Kwatek2 itu,.manfaatkan untuk semua yg Ema rasa pantas,.
Dan Ema marah besar karena waktu itu,usiaku 20 tahun tapi ku tetap dengan pemahaman begoku tentang Kwatek2 milikinya sama halnya ketika seragam Merah Putih masih melekat padaku,..

Sekarang baru aku mengerti kenapa Ema marah waktu itu,..
Sekarang aku menyesal mengabaikan pesan2 berulangnya dri tahun ke tahun saat aku beranjak dewasa..
Aku paham bahwa Ibuku hanya ingin kami tak tersisihkan dari orang orang darimana Nene Boi Duli ku berasal,.
Aku mengerti bahwa kesedihannya merasa dikesampingkan sejak ditinggal pergi Nene Boi duli saat Ema masih belia,.
Semua yang seharusnya jadi tanggungjawabnya dalam adat keperempuanan Emaku diambil oleh yang bukan berhak,.
Sekarang aku mengerti kenapa ibuku sedih saat semua mengenakan Kwatek2 itu yang sebenarnya hanyalah kwatek turunan dari Kwatek asli,.satu satunya milik Nene Boi Duli,yang entah dimana keberadaanya saat ini,.
entah sudah terkoyak jdi ratus2 bulir untuk turunan turunan Kwatek yang baru,..
Andai aku bisaaaa mendapatkan kembali,.sekalipun 1 saja biji giokmu,.
andai aku bisa mendapatkan kembali Kwatek yang diinginkan Ema,.roh Nene Boi Duli,.Penaten Ola,.semuanya melekat di Kwatek itu,..
Andai aku bisaa,......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar