Sabtu, 20 Oktober 2018

Menulislah..untuk mengembalikan nyawa hidup yang tercerai berai pada sekian purnama terakhir

Dear,Blog...
Banyak kisah yang tak lagi tercatat disini,
Dibilang sibuk tak sibuk sibuk amat juga,jika itu hanya untuk menulis seharusnya waktu luang bisa dimanfaatkan setiap harinya,.
Dari bulan Mei, dan kini di 20 Oktober..rasanya semangat yang coba kujuangkan sejak Februari kepergian Bapa sepertinya tak bernyawa,.

Kehilangan ini luar begitu dasyhatnya, dan saya menjadi asing dengan diriku sendiri karena belakangan perlahan empati berkurang,masa bodoh meningkat,saya tak lagi banyak peduli,.
Entah setan apa yang merasuki diriku,.
Namun sejak kepergian Ayahku,benar benar membuka mataku siapa orang orang yang layak ada dan membekas di rekm memoriku dalam nilai2 baik pun yang seharusnya mulai dibaikan saja karena mereka hanya ada sekedar untuk diakui keberadaannya tapi tak banyak andil saat saya susah.

Saya menjadi cuek dalam konteks malas peduli,ditambah lagi ujian ujian yang begitu menyakitkan satu demi satu bahkan hingga detik ini,terkadang bicara dengan Emak pun malah membuat suasana emosiku memburuk karena selalu saja terbentur pola pikir,.

Jeleknya saya adalah jika sudah terlanjur kecewa,didiamkan malah mereka semakin menyakiti itu sama dengan berulang ulang kali mereka menyiramkan luka di bekas torehan mereka yang bahkan belum sembuh dari dulu,dan di lukai lagi...
Alhasil,banyak hal baik yang biasanya kualakukan pada siapapun dia,oranglainpun itu,sekarang aku sudah enggan,.karena bahkan keluargaku,orang2 terdekatku banyak yang tak tau membalas budi,.
Manusiawi jika pamrih hanya sebatas belajar menyadari bahwa saya sudah mengorbankan diriku,hidupku,jiwaku dan dibalas dengan cacian yang luar binasa.

Benar bahwa,apapun yang kulakukan hingga usiaku sudah di 33 tahun ini semata mata untuk menopang tangan ayahku,menguatkan kakinya,menyambung lidahnya untuk setiap pesan n urusan besar yang menjadi tanggung jawabnya.
Dan setelah kepergiannya,.Jiwaku sepenuhnya tak lagi peduli,.
Semua inginku,cita citaku, apapun itu aku sudah tak lagi peduli,entah kehidupan seperti apa esok nanti,bahkan yang sedang dijalani inipun sepenuhnya bukan seperti ini inginku,hidup tak ada motivasi,mentok dengan  kesulitan2 dan karena aku sudah terlanjur jauh,mundur pun bukan pilihan...

Aku menjadi malas kemana mana,.tak bersemangat dengan hal hal baru yang harusnya membuatku merasa luarbiasa seperti yang sudah sudah,.
Semuanya berjalan datar,.terkadang tekanan  darah meningkat dengan orang yang sama dengan persoalan2 yang sama,dn itu sungguh membosankan..
Saya tak bisa hidup dikeliling manusia manusia yang hanya bisa pasrah,.
Melakukan kesalahan dan membiarkan saja semuanya berlalu,dan tak ada perubahan baik,.saya tidak suka hidup seperti ini..

Diri penuh dosa,.Bersujudpun rasanya malu dan sungguh tak lagi layak,.Masa bodoh dengan apapun isi kepala orang diluar sana,.
Karena kecewaku sudah tak ada obatnya,
Aku memperjuangkan banyak hal dan tak bisa berkembang seperti ingin2ku karena orang2 disekelilingku tak ada yang bisa mengimbangiku,
KECEWA.....

17 September 2018,.lahir putri kecil dari adikku,.Semua airmata dan luka itu termaafkan n hilang,aku tak ingin menyiksa diriku lebih lama..
Terimakasih Tuhan,.malaikat kecil itu lumayan menjadi air penyejuk pada jiwaku yang terlanjur kaku,.
Aku sudh tak semangat bepergian karena aku malas ribut dengan orang yang sama dengan topik yang sama,karena apapun penjelasannya mereka tetap saja tak bis memahamiku,.

Aku hanya seperti robot penghasil uang bagi mereka semuanya,tanpa mereka tau dan tak bisa memahami apa isi kepalaku saat aku lelah,saat aku merasa terpuruk,dan saat aku begitu sedih..
Bagaimana mereka bisa menguatkan,jika mereka semualah penyebab diriku menjadi seperti sekarang,DATAR...
hanya melewati 24 jam tergantikan hari demi hari dan tak ada yang berarti,.

Entah sampai kapan...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar