Rindu itu terbayar,
Rindu akan aroma dupa,riuh batik,sehatnya jajanan pasar,tongseng kambing sejuta kenangan dan candaatwa adik2ku,.
Cuti tahunanku 5 hari diatas kertas pada faktanya menajdi 13 hari plus weekend, tanggal merah,dan bolos 1 2 hari :).
Beranjak dari Lembata 17 Maret 2017 dan kembali berkantor di tanggal 30 Maret 2017 bukanlah dosa besar,toh selama apapun aku pergi tak ada siapapun yg bisa menghandel tanggungjawab pekerjaanku,.
Bagiku,intinya saya tidak melalaikan hak2 orang,dan semua yang perlu dibayar dieksekusi tepat waktu!
JOGJA,
Kota ini selalu menghadirkan rindu yg berbeda,rinduku bukan rindu seorang wanita akan prianya,.rinduku akan Jogja adalah tentang atmosfir yang sulit ditemui di tempat lain.
Ketenangan,semua yang sangat bersahaja,sopan santunnya,.meski sekarang macet dan rakat membabibuta tetap saja kota Joga tetap favoritku.
Aroma padi,.udara pegunungan,kabut di puncak puncak bukit,.semua nikmat Allah itu mampu meminggirkan sekian persoalan yang menumpuk dikepala.
Besar harapanku,adik adikku bisa belajar banyak hal dari keseharian mereka di Jogja,hidup dalam kesederhaan,dengan semangat yang tak pernah pupus.
Karena terkadang,pesan sosial yang tersirat dari masyarakat bagian timur menurut penglihatanku mereka tidak serendah hati orang Jogja,budaya hidup konsumtif dan gengsi yang selalu diutamakan tidak mendidik generasi demi untuk hidup lebih bersahaja oenuh rasa syukur tapi mandiri.
Itu alasanku kenapa Jogja selalu menajdi tempat yang ku rekomendasikan bagi adik2 yang ingin melanjutkan kuliah,karena selain alasan sosial doatas,biaya hidup dan buku buku mudah terjangkau.
Satu demi satu Kakak Adikku pulang dengan prestasi,dan Jogja mengajarakan banyak santun yang tak bisa kulupa.
Terimaksih. JOgjakarta selalu dihati selalu dinanti untuk dikunjungi lagi.